haiii......
aku dini,, aq tnggal di banjar, tpatnya d banjar patroman, yaitu d provinsi jawa barat,,,
kota ku unik loo, mezkipun masih kota kecil tapi d banjar juga banyak sekali tempat-tempat yang enak buat maen pluus buat poto2 looo...
aq bertmpat tnggal di daerah pananjung di kota banjarrr,, daerah tmpat aq tnggal ckup strategis loo, tapi lumayan juga sih kalow kata orang bnyak....
Rabu, 01 Februari 2012
multimedia
Alir Proses Produksi Produk Multimedia
Ini adalah artikel
mengenai bagaimana sih sebuah alir proses produksi produk multimedia.
Alir proses produksi produk multimedia
Proses produksi ini terdiri dari 3 sub-proses yaitu Pre-Production, Production dan Post-Production.
Multimedia Production terdiri dari proses Pre-Production, Production dan
Post-Production.
Alir
Proses
Produksi Produk
Multimedia
Proses produksi ini terdiri dari 3 sub-proses yaitu
Pre-Production,
Production dan
Post- Production.
Diagram alir proses
Pre-Production
Pada prinsipnya proses ini meliputi proses
penuangan ide (proposal) produk,
perencanaan produk, perencanaan proses produksi,
penyusunan dokumentasi, penyusunan tim, membangun prototip, pengurusan hak
cipta dan penendatangan kontrak dan pembiayaan.
Proses
ini terdiri dari pembuatan content multimedia
yang diperlukan,
pemrosesan content,
pembuatan program/software yang diperlukan, mengintegrasikan
content dan software,
merevisi design membangun Apha version (hampir semua fungsi
produk sudah dibangun
diimplementasikan dan diintegrasikan), pengujian awal produk,
mengevaluasi produk dan merevisi software dan content
berdasarkan pada hasil evaluasi,
dan membangn Beta
version (semua fungsi produk
sudah dibangun diimplementasikan
dan diintegrasikan
tetapi belum diuji secara lengkap).
Tahap terakhir
adalah tahap Post-Production, dimana diagram alirnya
diilustrasikan pada
gambar 2.7. Proses inmi terdiri
daro proses pengujian Beta
version,
mengevaluasi dan
merevisi software dan content berdasarkan pada hasil pengujuan versi
Beta, merelease Golden
Master (final product) dari produk
multimedia dan menyimpan
semua material yang
dipakai dalam proses produksi. Produk dengan tahan Golden Master
ini yang akan
dipasarkan, dipublikasikan melalui multimedia
communication yang
memungkinkan.
ALIR PROSES PRODUKSI PRODUK MULTIMEDIA
- PREPRODUCTION/PRAPRODUCTION
Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Dengan lahirnya teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.Â
OutlineÂ
Untuk mempermudah membuat proyek video, maka kita harus membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.Â
Script/SkenarioÂ
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.Â
StoryboardÂ
Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinyaÂ
Rencana Anggaran BiayaÂ
Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. Rencana anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan yang lainnya
PRODUCTION/PRODUKSIÂ
“Quiet on the set! Action! and Roll ’em!â€, kata-kata tersebut seringkali terdengar saat shooting berlangsung, pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi dan suara pada film, videotape atau DV untuk menghasilkan footage/clip disebut dengan “production†atau proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada lighting/pencahayaan, blocking (dimana dan bagaimana aktor atauÂ
subyek kita bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat). Ada banyak referensi yang bagus untuk mempelajari lebih dalam mengenai proses produksi. Pembuatan animasi/motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca produksi
3. POST PRODCTION/PASKA PRODUKSIÂ
Setelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip video. Untuk membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip-klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi. Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi :Â
a. Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang realâ€time untuk para professional dalam bidang digital video production.Â
b. Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect.Â
c. Adobe Auditionâ„¢, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.Â
d. Adobe Encoreâ„¢ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.Â
Langganan:
Postingan (Atom)